Teori Perilaku Investor Terhadap Keputusan Investasi Financial Literacy

Abstrak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan dan pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku pengambilan keputusan investasi, namun masa kerja tidak berpengaruh positif terhadap perilaku pengambilan keputusan investasi. Hal ini karena dalam industri perbankan, seluruh pegawai baik pegawai baru maupun pegawai lama, mendapatkan pelatihan dan memperoleh informasi mengenai perkembangan keuangan dan kondisi keuangan saat ini. Dengan kata lain, pemahaman literasi keuangan dan perilaku karyawan hampir sama. Berdasarkan hasil data statistik, dibandingkan dengan pendapatan dan juga variabel literasi keuangan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku pengambilan keputusan investasi. dalam Hal ini menjelaskan bahwa pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang keuangan merupakan faktor utama dalam menentukan keputusan investasi.

Untuk mengetahui Dampak literasi keuangan dan Faktor demografi sosial dari perilaku investasi pribadi. Responden adalah karyawan Belum menikah di Denpasar, sampelnya 83 orang. contoh Gunakan non-probability sampling dengan metode accidental sampling. data Gunakan analisis regresi linier berganda untuk analisis. Hasil penelitian ini Tunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku Keputusan investasi individu, dan perbedaan pengaruh antara pria dan wanita Memiliki dampak negatif pada keputusan investasi pribadi dan perilaku pendapatan Mengenai perilaku keputusan investasi individu. Hasil statistik berdasarkan data variabel Literasi keuangan memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku pengambilan keputusan Perbandingan investasi pribadi dan faktor demografi sosial. ini berarti Pengetahuan seseorang tentang mengelola keuangan pribadi adalah faktor kunci Ketika membuat keputusan investasi.

Pembahasan 

Investasi merupakan suatu aktivitas yang mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan finansial di masa yang akan datang atas penempatan sejumlah dana pada saat ini (Abdul Halim, 2005). Oleh karenanya data dan informasi yang merupakan faktor penting sebagai dasar analisa dalam menentukan suatu keputusan investasi seorang investor. Dari hasil analisa data dan informasi yang ada akan dihasilkan suatu model dalam pengambilan keputusan. Model tersebut berupa kriteria-kriteria penilaian investasi yang memungkinkan investor. Persepsi risiko pada setiap investor didasarkan cenderung dengan bersikap hati-hati pada proses pengambilan keputusan. Investor memiliki keberanian buat menentukan jenis investasi yg mempunyai risiko yang lebih tinggi pada pengambilan keputusan investasinya jika mempunyai taraf toleransi atas risiko yg tinggi (Putra et al., 2016). Sebaliknya, investor akan lebih berhati-hati & menentukan produk investasi berisiko rendah seperti produk-produk perbankan jika taraf toleransi atas suatu risikonya rendah. Toleransi yg berbeda-beda terhadap risiko menimbulkan faktor-faktor yaitu disparitas usia, karir, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi dan pendapatan.

untuk memilih investasi terbaik dari alternativealternatif investasi yang tersedia. Indikasi kesuksesan individu bisa diukur menurut banyak hal contohnya harta yg berhasil dikumpulkan, jenjang karir yang  dicapai, tingkat pendidikan yang dilewati & donasi   terhadap kehidupan lainnya spesifik pada bidang keuangan. individu dikatakan sukses mencapai kebahagiaannya apabila telah mencapai kebebasan finansial (financial freedom), maksudnya merupakan uang itu Tidak lagi dijadikan  tujun kehidupan. Semua kegiatan & keputusan kehidupan tidak lagi semata-mata ditujukan hanya untuk uang, tetapi uang dilihat menjadi sarana untuk mencapai tujuan yg lebih hakiki. Uang tidak bisa lagi mengendalikan kehidupan seseorang, tetapi seseoranglah yang mengendalikan uang tersebut.

Sikap konsumerisme yang sebagai norma waktu ini menciptakan warga  kurang mempunyai budaya menabung misalnya contohnya berinvestasi. Masih banyak warga  yang belum menyadari pentingnya memiliki manajemen keuangan pada kehidupan pribadinya lantaran warga  masih beranggapan bahwa perencanaan investasi keuangan langsung hanya dilakukan pada warga  yang mempunyai pendapatan tinggi saja. Tetapi pada sisi lain, masih masih ada pula individu yang mempunyai pendapatan tinggi namun tidak memiliki perencanaan investasi.

Ketika seorang individu sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi, mereka harus memiliki literasi keuangan yang baik sehingga keputusan keuangan yang mereka ambil memiliki arah yang jelas.

Financial Literacy adalah kebutuhan dasar bagi setiap orang supaya terhindar dari masalah keuangan. Financial literacy adalah hal yang tidak terpisahkan pada kehidupan individu lantaran financial literacy adalah sesuatu yang bermanfaat untuk menciptakan keputusan keuangan. Individu menggunakan kemampuan financial literacy yang baik dan bisa pula dijadikan sumber pertimbangan individu pada pengambilan keputusan keuangan dan juga untuk perencanaan investasi tetapi jika individu tidak mempunyai financial literacy yang baik akan menyebabkan terjadinya kesalahan pada pengelolaan keuangan, dan akan mengakibatkan kurangnya perencanaan terhadap simpanan masa depan & kurangnya kesejahteraan seorang tersebut. Financial literacy bisa diartikan menjadi pengalaman setiap individu untuk mengelola keuangannya, pada pengelolaan keuangan setiap inidividu mempunyai pengalaman yang tidak selaras misalnya pada merencanakan investasi, dana pensiun, iuran pertanggungan & kredit. Financial literacy adalah bagian berdasarkan pembelajaran pada mengelola keuangan juga perencanaan investasi sebagai acuan untuk menciptakan keputusan keuangan setiap hari bisa lebih baik dan bijaksana.

Penutup

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Financial literacy berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku keputusan investasi individu. Artinya, semakin tinggi tingkat financial literacy, maka semakin baik perilaku keputusan investasi individu. 
  2. Jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap perilaku keputusan investasi individu. Artinya, adanya perbedaan signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam perilaku keputusan investasi individu.
  3. Pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keputusan Artinya, tingkat pendapatan seseorang tidak menjadi tolak ukur untuk melakukan sebuah keputusan investasi individu.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian  investor pada Bursa Efek Indonesia memiliki pengalaman berinvestasi saham tidak lebih dari 5 tahun dengan usia investor yang masih  rata-rata muda yaitu berusia antara 25 – 40 tahun. Penelitian juga sudah menandakan bahwa kesamaan perilaku  investasi para investor pada Bursa Efek Indonesia secara signifikan ditentukan dengan sentimen investor, reaksi over/under, perilaku herd & juga persepsi risiko. Meskipun demikian perilaku herd cenderung keliru, satu faktor yang tidak juga terlalu bertenaga mempengaruhi perilaku investor pada Indonesia bila dibandingkan denga 3 perilaku lainnya, lantaran perilaku ini didukung dengan kemampuan investor yang mengumpulkan informasi & data yang akurat. Dalam penelitan ini juga dapat disimpulkan bahwa perilaku terlalu percaya diri terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap investor pada menciptakan keputusan investasi pada Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengamatan terhadap perbedaan kemampuan, keterampilan & pengetahuan investor pada pasar saham, usia investor dan jumlah investasi yang disediakan untuk masing masing investor.

Referensi

Utama :

NMDR Putri, Henny Rahyuda

E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6 (9), 3407-3434, 2017

Pendukung :

  1. Ales Okta Pratama, Kristiansen Purba, Jiwaldi Jamhur, Pamungkas Bayu Tri Prasetyo Moneter-Jurnal Akuntansi dan Keuangan 7 (2), 170-179, 2020

IM Dewi, Ida Bagus Anom Purbawangsa E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 7 (7), 1867, 2018

Artikel ditulis oleh Nur Fauziah, Mahasiswa/i Universitas Cendekia Mitra Indonesia