GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID, PENYEBAB, GEJALA & PENANGANAN

Halo para pembaca! Pernah mendengar kata ‘skizoid’? Pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan lebih dalam terkait hal ini lhoo… Yuk disimak sampai tuntas!

Skizoid ialah gangguan kepribadian yang di mana penderitanya menarik diri dari kehidupan sosial. Ketidakmampuan si penderita dalam membentuk hubungan sosial dengan menghindari interaksi bersama orang lain. Penderita skizoid dianggap penyendiri, terisolasi atau kesepian, hal ini sebab penderita cenderung gak menunjukkan emosi sehingga seolah-olah tidak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya.

Nah Tau Gak Sih Mengapa Skizoid Bisa Terjadi?

Kepribadian ialah kombinasi yang berasal dari pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Itulah cara seseorang memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta cara seseorang memandang diri sendiri. Kepribadian semasa kecil dibentuk melalui interaksi kecenderungan bawaan dan faktor lingkungan. Dalam perkembangan normal, anak-anak selalu belajar dari waktu ke waktu untuk secara akurat menafsirkan isyarat sosial dan merespons dengan cepat. Penyebab utama gangguan kepribadian skizoid tidak diketahui secara pasti, akan tetapi kombinasi faktor genetik dan lingkungan, terutama pada anak usia dini, dapat memainkan peran dalam mengembangkan gangguan tersebut.

Setelah Mengetahui Penyebabnya, Pembaca Juga Harus Tau Gejalanya Lhoo…

Individu dengan gangguan kepribadian skizoid ini biasanya memiliki sikap yang dingin, penyendiri, acuh tak acuh pada lingkungan sekitar. Penderita skizoid ini pun sangat sedikit terlibat aktivitas publik atau di keramaian dan tampak kurang motivasi serta tujuan hidup. Kehidupan individu dengan gangguan ini biasanya diwarnai dengan kegemaran pada aktivitas yang tidak melibatkan orang lain (aktivitas mandiri) dan berhasil pada bidang yang tidak melibatkan persaingan dengan orang lain, penderita biasanya terlibat dengan pekerjaan yang mungkin akan sangat menyebalkan bagi orang lain pada umumnya karena melakukan pekerjaan tersebut dengan seorang diri. Selain itu, penderita biasanya tidak memiliki selera humor dan tidak bereaksi terhadap pujian atau komentar dari orang lain.

Seseorang dengan gangguan kepribadian skizoid ini hampir tak memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seksual, biasanya hanya sebatas fantasi atau bahkan berusaha menunda kematangan seksualnya. Seorang pria biasanya tidak menikah karena mereka tidak dapat melakukan hubungan yang intim, namun seorang wanita biasanya secara pasif akan menyetujui untuk menikah dengan seorang pria yang agresif dan sangat menginginkan mereka untuk menikah dengannya. Bahkan penderita skizoid ini kebanyakan memilih untuk tidak menikah.

Seseorang dengan gangguan kepribadian skizoid biasanya mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi dan bereaksi dengan tepat terhadap suatu situasi, namun terkadang penderita dekat dengan hewan dan menjadikan hewan sebagai teman untuknya.

Lalu Bagaimana Penanganan Untuk Penderita Skizoid?

Nah biasanya orang yang menderita gangguan kepribadian skizoid itu malas cari penanganan karena selalu ingin berada dizona nyaman alias sengaja mengisolasi diri dari publik. Lalu biasanya penderita kesulitan dalam mengembangkan interaksi bersama terapis. Penanganan yang umumnya digunakan untuk mengatasi skizoid, diantaranya :

  1. Psikoterapi

Dalam psikoterapi, penderita gangguan skizoid akan bertemu dengan terapis dan mengungkapkan kesulitannya untuk terbuka secara emosi dan sosial. Terapi perilaku kognitif juga dibutuhkan guna mengubah keyakinan dan perilaku yang menjadi masalahnya selama ini. Terapis akan senantiasa mendengarkan serta membimbing penderita gangguan skizoid tanpa memaksakan diri terlalu keras sehingga ia mampu nyaman mengikutinya.

  1. Terapi berkelompok

Terapi berkelompok memungkinkan penderita skizoid berinteraksi dengan orang lain yang juga tengah mempraktikkan keterampilan interpersonal baru. Selain itu, terapi ini dapat memberi dukungan dan meningkatkan keterampilan sosial penderita gangguan skizoid.

  1. Intervensi

Intervensi atau mengubah perilaku penderita yaitu dengan memberikan kegiatan untuk bersosialisasi, menghindari pengisolasian, memberikan peran dalam kelompok, dan meningkatkan fungsi di dalam masyarakat.

  1. Obat-obatan

Meski tidak ada obat khusus untuk mengobati gangguan kepribadian skizoid, obat-obatan tertentu bisa membantu mengatasi masalah kecemasan atau depresi yang mungkin terjadi.

Misalnya anti psikotik dosis kecil, anti depresi dan psiko stimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien skizoid.

  1. Support system

Dukungan dari keluarga atau kerabat dekat juga sangat diharapkan supaya kondisi penderita skizoid segera teratasi. Dengan menerima energi positif dari keluarga dan kerabat, pastinya gangguan skizoid dapat dikendalikan dengan lebih mudah sehingga kehidupan penderitanya menjadi lebih baik.
Setelah memahami secara menyeluruh terkait gangguan kepribadian skizoid, gimana nih pandangan dari para pembaca? Penulis harap hal ini dapat menumbuhkan rasa peduli dan kepekaan yang lebih tinggi, serta rasa cinta kasih, baik terhadap diri sendiri maupun kerabat dekat. Seperti sebuah kutipan berkata “Don’t let people pull you into their stroms. Pull them into your peace.” [Unknown]

Artikel ditulis oleh Nurul Anggraini Inshani, mahasiswa/i Universitas Cendekia Mitra Indonesia