Masa awal memasuki menjadi seorang Mahasiswa Baru di dunia kampus pastilah memberikan kesan tersendiri. Selain harus beradaptasi dengan kultur dan sistem pembelajaran yang berbeda pada saat masih dibangku sekolah, mendapatkan kesempatan untuk belajar, berlatih dan berkarya di salah satu universitas yang di impikan merupakan sebuah kebangaan tersendiri bagi calon penerima kesempatan tersebut. Karena tidak hanya tentang belajar namun tentang sebuah pengalaman bertemu banyak orang dengan latar belakang prestasi yang dimiliki masing-masing mahasiswanya. Kesempatan ini menjadikan sebuah pengalaman baru dan kehidupan yang baru. Metode pembelajarannya lebih profesional dalam belajar, melatih skill dan kemampuan yang dimiliki. Banyak calon mahasiswa baru yang memantapkan diri untuk mempersiapkan diri sejak masih berada di bangku sekolah menengah atas dan siap menerima perubahan tersebut pada diri masing-masing. Berbagai upaya akan dilakukan untuk bisa menjadi seorang mahasiswa yang berprestasi di kampus yang di inginkan.
Pastilah calon mahasiswa mengerti bagaimana perbedaan kultur kuliah dan kultur sekolah tidak sedikit diantara kalian yang begitu besar rasa penasaran untuk segera merasakan berada di bangku kuliah. Apalagi dengan mereka yang merasa asing dengan dunia kuliah pasti rasa penasaran akan lebih besar, bahkan tak jarang juga banyak yang merasakan bercampur dengan rasa takut ingin melangkah dan mencoba. Rasa takut ingin mencoba suatu hal yang baru ini perlu dihilangkan, karena tidak semua kegiatan itu menyeramkan dan sebelum kamu mencoba kamu tidak tahu seberapa mampukah dirimu untuk melewati itu semua dengan sungguh-sungguh. “barang siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti dia akan berhasil.”
Perbedaan pertama, sistem kredit semester (SKS) di dalam sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk dapat memilih mata kuliah yang akan diambil untuk dipelajari dalam satu semester. Didalam sistem SKS ini kita dapat mengambil ulang mata kuliah (re take) yang hasil dari nilai mata kuliah tersebut kurang memenuhi/dibawah standar KKM untuk dapat diambil pada semester selanjutnya. Sebenarnya, masih ada persamaan di dalam laporan evaluasi hasil pembelajaran yang jika di sekolah biasa disebut dengan raport namun di kampus biasa disebut dengan Indeks Prestasi (IP) nilai yang di informasikan tersebut merupakan nilai rata-rata pada satu semester saja. Sedangkan dengan IPK merupakan akumulasi dari nilai rata-rata seluruh jumlah sks yang dipilih dalam beberapa semester. Dua hal ini merupakan sebuah perbedaan kecil dari sistem pembelajaran antara di sekolah dan di kampus. Di kampus Universitas cendekia Mitra Indonesia dalam kegiatan perkuliahan ini menyediakan dosen pengampu atau dosen pendamping akademik. Dosen ini yang akan mendampingi kita hingga selesai melaksanakan program studi yang di pilih. Dosen pendamping akademik ini memberikan bimbingan perencanaan dalam mengelola rencana kredit semester. Dalam tujuan dosen ini yang akan menyetujui atau menolak rencana dari mahasiswa dalam hal memilih beban sksnya didalam sistem akademik.
Perbedaan kedua, Ketika membicarakan sistem pembelajaran pastilah tidak lepas dari kata universitas, fakultas ataupun prodi. Berikut adalah sedikit penjelasan tentang universitas, fakultas dan prodi. Secara sederhana universitas merupakan sebuah wadah/instansi Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi yang terdiri dari beberapa fakultas. Beberapa nama lain perguruan tinggi meliputi akademi, institute, ataupun sekolah tinggi . Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi ini di kepalai oleh Rektor Sedangkan fakultas merupakan sebuah kumpulan pengelompokan program studi sesuai dengan landasan dan disiplin ilmu yang sama. Seperti contoh fakultas ekonomi dan bisnis meliputi prodi ekonomi Syariah, prodi akuntansi, prodi manajemen, prodi perbankan dan lain-lain. Setiap prodi memiliki struktur sendiri seperti bendahara, sekertaris, dan lain-lain yang dikepalai oleh seorang Dekan.
Universitas Cendekia Mitra Indonesia selalu bergerak berlandaskan tridharma perguruan tinggi dalam menjalankan segala roda aktivitasnya. Mengembangkan pengajaran dan pendidikan, melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menjalankan pengabdian kepada masyarakat. Landasan tridharma tersebut diwujudkan dengan adanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa mampu berbaur bersama masyarakat, menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kegiatan pembelajaran kepada kenyataan yang dihadapi dilapangan pada saat melaksanakan kegiatan tersebut sehingga ilmu tersebut dapat diamalkan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tak hanya itu mahasiswa diberikan kesempatan untuk melaksanakan pengembangan skill sosial terhadap masyarakat. Sehingga skat dan rasa ingin membentuk kelas sendiri dapat teratasi adanya kegiatan KKN tersebut. Sedangkan kegiatan PKL yang disediakan universitas merupakan praktek pengembangan basic pada prodi yang dipilih nya sehingga hanya berada pada satu titik saja. Karena program ini diberikan untuk kegiatan intensif kepada program studi yang berguna untuk mendapatkan kesempatan bekerja di suatu instansi tersebut.
Perbedaan yang ketiga , rasa tanggung jawab yang harus ditegakkan dan konsisten terhadap suatu keputusan yang telah diambil merupakan sebuah tantangan baru bagi mahasiswa seperti berkomitmen untuk menerima beasiswa dari perguruan tinggi dan menentukan jangka waktu kuliah yang sudah menjadi visi dan misi masing-masing mahasiswa. Sehingga segala ketentuan/kewajiban harus dapat dipenuhi dan bertahan untuk statistika proses pencapaian prestasi harus dapat meningkat berkualitas dan bermutu unggul.
Artikel ditulis oleh Dewi Fadhilah Wahyu Ningsih, Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cendekia Mitra Indonesia ( UNICIMI )